Minggu, 05 Oktober 2008

[Tips] Cegah CD Dikeluarkan Seusai Dibakar

Pada sistem operasi Windows Vista, Anda tidak memerlukan peranti lunak tambahan apa pun untuk dapat “membakar” CD atau DVD. Cukup lakukan “copy-paste” atau “drag and drop” terhadap file yang ingin dimasukkan ke dalam CD atau DVD, dan pembakaran segera dilakukan. XP sebenarnya juga punya fitur serupa, tetapi tidak bisa digunakan untuk DVD.


Tray CD atau DVD writer akan dikeluarkan setiap kali pembakaran CD atau DVD selesai. Padahal, biasanya kita mau memastikan berhasil tidaknya proses pembakaran bukan?

Nah agar CD/DVD tidak dikeluarkan meskipun proses pembakaran sudah selesai pada Windows Vista, lakukan hal ini.
1. Jalankan Windows Explorer.
2. Klik kanan pada drive CD/DVD writer Anda, lalu pilih [Properties] pada menu konteks yang muncul.
3. Klik tab [Recording].
4. Hilangkan tanda centang pada checkbox [Automaticaly eject the disc after a Mastered burn].
5. Klik [OK] untuk menutup jendela properties.

Jika Anda menggunakan Nero Burning ROM untuk membakar CD atau DVD, langkah-langkahnya seperti ini.
1. Klik [Start] > [All Programs] > [Nero 8 Ultra Edition] > [Nero Burning ROM].
2. Setelah program terbuka, klik menu [File] > [Preferences…].
3. Pilihlah tab [Expert Features] yang terdapat pada jendela “Preferences”.
4. Berikan tanda centang di [Do not eject the disc after burn is complete].
5. Klik [OK], lalu tutup program Nero.

PCplus

[ Tips] Simpan Aktivasi Windows Anda

Sejak Windows XP, Windows harus diaktivasi supaya bisa dipakai. Kalau tidak diaktivasi, Windows cuma bisa dipakai selama 30 hari. Setelah itu, Windows dikunci dan hanya dapat digunakan kembali setelah diaktivasi.


Vendor peranti lunak lain mulai juga menerapkan teknik yang sama. Lihatlah antivirus dari Symantec atau aplikasi grafis dari Adobe. Sebelum bisa dipakai, peranti lunak harus diaktivasi dulu. Pilihan aktivasi yang umum diberikan adalah melalui Internet atau telepon.

Kenapa sih mau pakai peranti lunak harus melewati proses aktivasi? Tujuannya adalah menekan jumlah penyalahgunaan lisensi serta pembajakan. Dengan aktivasi, vendor peranti lunak dapat memastikan bahwa produk yang di-install pengguna bukan produk bajakan, tapi betul-betul pengguna yang sudah membeli lisensi dan lisensi itu digunakan dengan benar.

Anggaplah ada seorang pengguna komputer yang punya lisensi Windows untuk satu komputer. Pengguna tersebut menginstal di komputernya dan melakukan aktivasi. Ia punya komputer lain yang ia instali Windows yang sama. Windows di komputer kedua itu tidak bisa diaktivasi.

Aktivasi bisa dijadikan solusi menekan jumlah pembajakan produk bagi para pembuat peranti lunak. Tapi, cara ini bisa jadi sedikit masalah bagi pemilik lisensi resmi. Mengapa? Karena, jika pemilik komputer tidak memiliki koneksi internet, ia harus lebih repot melakukan aktivasi via telepon. Bayangkan, proses itu harus ia ulang ketika ia meng-install ulang Windows di komputernya.

Untuk masalah itu PCplus punya solusinya! Sebelum Anda melakukan install ulang Windows, ikuti dulu langkah-langkah ini.
1. Jalankan Windows Explorer.
2. Buatlah sebuah folder baru. Misalnya, folder bernama “backup” yang lokasinya ada di drive D.
3. Masuklah ke folder C:-WINDOWS-system32-. Jika Anda meng-install Windows di drive lain, Anda dapat menyesuaikan folder itu dengan drive yang Anda gunakan.
4. Pada bagian kanan jendela akan muncul sebuah informasi yang menyatakan bahwa file yang ada pada folder tersebut pada kondisi tersembunyi. Klik [Show the contents of this folder] untuk menampilkan isi dari folder system32.
5. Setelah folder system32 terbuka, carilah file bernama wpa.dbl.
6. Salin file wpa.dbl tersebut ke folder yang sebelumnya telah Anda buat (D:-backup).

Anda sudah boleh meng-install ulang Windows Anda. Setelah Windows sudah ter-install, lanjutkan pekerjaan dengan langkah-langkah ini.
1. Restart komputer dan tekan tombol [F8] pada keyboard sesaat sebelum komputer masuk ke sistem operasi Windows.
2. Pilih [Safe Mode].
3. Setelah masuk ke Windows, jalankan kembali Windows Explorer.
4. Masuklah ke folder D:-backup, tempat file backup wpa.dbl disimpan. Salin kembali file tersebut ke folder C:-WINDOWS-system32-.
5. Ketika file wpa.dbl Anda paste, akan muncul informasi bahwa file tersebut telah tersedia pada folder system32. Klik [Yes] saja.
6. Langkah terakhir, restart Windows. Windows tidak lagi meminta diaktivasi.

Ah, ada yang harus diperhatikan. Pastikan perangkat keras yang Anda gunakan tidak ada yang berubah sebelum dan sesudah Anda meng-install ulang Windows. Jika Anda menambah atau mengurangi perangkat keras komputer, trik ini tidak bisa digunakan.

PCplus

Selembe Man...

Sign by Dealighted - Coupon Codes and Deals